Beranda Berita Sauqi Putra Dilan, Balita Yatim yang Malang Itu Hembuskan Napas Terakhirnya Setelah...

Sauqi Putra Dilan, Balita Yatim yang Malang Itu Hembuskan Napas Terakhirnya Setelah Bertahan 46 Hari

999
0

Setelah menjalani perawatan medis selama 46 hari atau sejak tanggal 25 Juli 2018 lalu, akhirnya balita yatim berusia 3 tahun yang bernama Sauqi Putra Dilan tersebut harus kembali ke hadirat ilahi pada hari Senin (10/11) kemarin.

Sauqi adalah seorang balita yang alami pembengkakan pada bagian otaknya dan harus terbaring koma dalam beberapa minggu di ruang HCU anak di RSUD Dr M Djamil Padang. Menurut pihak rumah sakit, sejak masuk sampai akhirnya dinyatakan meninggal dunia, Sauqi sudah menerima penanganan secara optimal terlepas dari masalah pihak BPJS yang tidak dapat menanggung biaya perawatannya itu.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Gustafianof selaku Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi (PPID) di RSUD Dr M Djamil. Hanya saja, Gustafianof belum dapat membeberkan hasil pembicaraannya dengan pihak dokter yang khusus menangani dan bertanggung jawab atas pasien bernama Sauqi tersebut.

Menurut penuturan Joharza (53), kakek dari Sauqi, balita mungil tersebut menunjukkan gejala kurang beres pada kesehatannya beberapa hari setelah Hari Raya Idul Fitri. Balita yang sudah tidak beribu lagi tersebut mengeluhkan badannya terasa sakit dan panas, terutama pada bagian kaki.

Setelah itu, pihak keluarga membawa Sauqi ke dokter setempat dan menurut pihak dokter, balita tersebut menderita demam rematik. Namun, setelah meminum obat yang diberikan dokter, perut Sauqi justru mengalami pembengkakan. Di hari yang sama, Sauqi kembali dibawa menemui dokter yang bersangkutan dan diberikan obat lain dan perutnya kembali mengecil.

Namun, berselang satu minggu setelahnya, Sauqi kembali tergolek lemas karena demam tinggi dan mengeluh kakinya mati rasa. Tidak hanya itu saja, dia juga mengeluh sakit pada perut serta lutut. Sempat ditahan di rumah untuk dirawat sendiri, akhirnya pihak keluarga melarikan Sauqi kecil ke RSUD Dr Adnaan WD Payakumbuh karena mengalami kejang. Berada di RSUD Dr Adnaan WD Payakumbuh satu malam, Sauqi koma dan akhirnya dirujuk ke RSUD Dr M Djamil Padang.

Belum juga tuntas masalah perawatan, pihak keluarga Sauqi harus dihadapkan dengan biaya rumah sakit yang sangat besar karena saat masuk, Sauqi berstatus sebagai pasien umum. Sebetulnya, pihak keluarga Sauqi telah mendaftarkan balita ini sebagai salah satu peserta BPJS Kesehatan pada tanggal 16 Juli, namun sesuai ketentuan, keanggotaanya baru dapat aktif pada tanggal 30 Juli, sedangkan Sauqi sendiri masuk rumah sakit pada tanggal 25 Juli 2018.

Joharza juga menjelaskan bahwa salah satu keterlambatan pengurusan BPJS adalah berkas-berkas pendukungnya belum lengkap dan masih harus diurus ke kantor Disdukcapil Kabupaten Lima Puluh Kota. Sebenarnya, masih menurut Joharza, Sauqi sendiri sudah memiliki berkas lengkap, hanya saja kemudian hilang seiring dengan masuknya ibunya ke rumah sakit karena terkena serangan jantung. Joharza memperkirakan berkas-berkas tersebut tertinggal di ambulans dan kemudian tidak diketahui lagi keberadaannya.

Dengan kondisi terbentur biaya tersebut, pihak keluarga hanya bisa pasrah karena memang beban yang harus dibayarkan sangatlah besar. Pihak BPJS pun juga menyarankan apabila ingin keanggotaan Sauqi aktif, maka syarat utamanya harus membawa balita tersebut pulang ke rumah terlebih dahulu baru memasukkan kembali. Hanya saja, dengan kondisi Sauqi yang dalam keadaan koma seperti itu, membawa pulang adalah tindakan yang cukup berisiko.

Kabar mengenai Sauqi tersebut secara cepat menjadi viral dan diperbincangkan di berbagai media sosial. Bahkan ada banyak pihak yang akhirnya mengulurkan bantuan kepada balita tersebut, seperti dari ACT, BPDB Sumbar, Komisaris PT Garuda Indonesia, Pekok Nusantara, FPI Sumbar, Himpunan mahasiswa Sumbar sampai dengan Bupati Lima Puluh Kota, Irfendi Arbi. Menurut kabar, total bantuan yang diterima sudah lebih dari Rp70 juta yang mana akan digunakan sebagai biaya perawatan Sauqi.

Namun Tuhan berkehendak lain, balita lucu tersebut akhirnya harus berpulang dan menghembuskan napas terakhirnya pada pukul 15.00 WIB. Seusai dinyatakan meninggal dunia, jenazah Sauqi langsung dibawa pihak keluarga dan akan dimakamkan di kampung halamannya, yaitu di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sarilamak, Padang, Sumatera Barat.

Artikulli paraprakSuka Cita Menyambut Kepulangan Ibadah Haji
Artikulli tjetërEmpat Penyakit yang Perlu Diwaspai di Musim Kemarau.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini